Banking System

Salah satu elemen vital penyusun teknologi informasi (IT) di dunia perbankan adalah Core Banking. Core Banking system digunakan untuk menyediakan berbagai layanan yang ditawarkan oleh sistem perbankan kepada para nasabah dan ini dilakukan oleh seluruh kantor cabang perbankan. Berikut ini beberapa penjelasan mengenai apa yang dimaksud aplikasi core banking system serta apa saja fungsi dan fasilitas yang tersedia dalam sebuah banking system tersebut.


IBS Core versi Bank Perkreditan Rakyat (BPR), telah melalui dan mengadaptasi berbagai kebijakan Bank Indonesia dan OJK yang terus-menerus berkembang, baik terkait Laporan Bulanan (LapBul), Sistem Informasi Debitur (SID), Tingkat Kesehatan Bank (TKS), PSAK, KYC, SAK-ETAP, APPU-PPT, One Obligor, dan kebijakan lainnya. Baik Konvensional maupun Syariah.
IBS Core telah berkembang menjadi banyak varian: versi BPR (Bank Perkreditan Rakyat), BPRS (Bank Pembiayaan Rakyat Syariah), BMT (Baitul Maal wat Tamwil), Koperasi Simpan Pinjam, Baitul Maal, Grameen Bank Model, Koperasi Karyawan, dll.

Dengan adanya sistem tersebut, bank tidak perlu lagi untuk mendapatkan deposit dan penarikan uang tunai di cabang yang sama, Anda bisa deposit dari cabang mana pun dan mendapatkan penarikan dengan mudah dari cabang lainnya. karena dengan sistem ini memungkinkan bank untuk mendapatkan transfer dana mereka dan transaksi lainnya dari satu cabang ke cabang lainnya dengan sangat mudah dan cepat.
Adanya aplikasi core banking system, tidak hanya bank yang terbantu. Kita sebagai nasabah juga diuntungkan karena fasilitas ini memberi kebebasan pilihan kita untuk melakukan transaksi hingga selesai dengan cara yang sangat mudah. Sehingga orang tidak perlu repot lagi untuk pergi ke cabang untuk melakukan transaksi sederhana. Fungsi core banking yang paling mendasar adalah melayani seluruh nasabah untuk berbagai kebutuhannya seperti funding, lending dan deposit uang. Fungsi lainnya adalah merekam semua transaksi yang terjadi dalam rekening nasabah, baik berupa tabungan, loan, KPR, maupun transaksi pembayaran, hingga transaksi macet yang dimiliki nasabah juga akan terekam.

CBS - Core Banking System

Penggunaan Teknologi Informasi di Lembaga Keuangan adalah untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengelolaan data kegiatan usaha perbankan sehingga dapat memberikan hasil yang akurat, benar, tepat waktu, dan dapat menjamin kerahasiaan informasi. Penggunakan CBS harus memenuhi dua aspek, yakni aspek Operasional dan aspek Kepatuhan/Pelaporan


Aspek Operasional

IBS Core versi Bank Perkreditan Rakyat (BPR), telah melalui dan mengadaptasi berbagai kebijakan Bank Indonesia dan OJK yang terus-menerus berkembang, baik terkait Laporan Bulanan (LapBul), Sistem Informasi Debitur (SID), Tingkat Kesehatan Bank (TKS), PSAK, KYC, SAK-ETAP, APPU-PPT, One Obligor, dan kebijakan lainnya. Baik Konvensional maupun Syariah.
IBS Core telah berkembang menjadi banyak varian: versi BPR (Bank Perkreditan Rakyat), BPRS (Bank Pembiayaan Rakyat Syariah), BMT (Baitul Maal wat Tamwil), Koperasi Simpan Pinjam, Baitul Maal, Grameen Bank Model, Koperasi Karyawan, dll.

Solusi untuk lembaga-lembaga keuangan mikro (micro finance institution) yang ingin lebih fokus kepada bisnis keuangannya dan meng-outsource (mempercayakan) sepenuhnya kepada PT USSI untuk pengelolaan dan pemeliharaan perangkat teknologi informasi, khususnya dalam hal aplikasi, server dan database.
Sesuai dengan prinsip: “percayakan kepada ahlinya”, maka lembaga keuangan adalah ahli dalam bisnis keuangan dan harus lebih fokus pada core bisnis-nya, sedangkan untuk bidang-bidang yang bersifat penunjang, misalnya transportasi, komunikasi, teknologi informasi; diserahkan kepada ahlinya yang terpercaya.

aplikasi mobile berbasis smartphone Android yang kami desain untuk membantu petugas bank / lembaga keuangan menjemput transaksi ke lapangan sebagai upaya memberikan layanan prima kepada nasabah . Aplikasi ini bekerja secara online realtime sehingga transaksi akan langsung masuk ke database aplikasi core banking system, sehingga tidak diperlukan transaksi ulang di kantor pada saat petugas lapangan Kembali ke kantor

Aplikasi untuk membantu Lembaga Keuangan untuk layanan keuangan melalui kerja sama dengan agen bank dan didukung penggunaan teknologi informasi. .

Aspek Kepatuhan

alat manajemen informasi yang digunakan untuk melacak Key Performance Indicator (KPI), metrik, dan titik data utama yang relevan dengan bisnis, departemen, atau proses usaha.

melalui aplikasi report center ini, pelaporan dapat diakses dimana saja dan kapanpun.

Laporan Bulanan, SLIK, OBOX dll

DFS - Digital Financial Services

Penggunaan Teknologi Informasi selain harus memenuhi aspek operasional dan aspek pelaporan, ada aspek lain yang harus dipehuni guna menunjang usaha lembaga keuangan. Aspek tersebut adalah aspek Layanan (Layanan Keuangan Digital) dan juga aspek Bisnis.


Aspek Pelayanan (Channel)

IBS Info Mobile adalah sistem aplikasi yang memungkinkan Lembaga Keuangan untuk menyelenggarakan layanan keuangan digital kepada Nasabahnya. IBS Mobile memberikan layanan kepada nasabah untuk mengetahui keuangan yang ada di lembaga, lembaga bisa memberikan informasi mengenai produk baik simpanan maupun pinjaman sehingga nasabah mengetahui produk apa saja yang ada melalui smartphonenya.

Virtual Account adalah nomor identitas nasabah Lembaga Keuangan yang digunakan untuk menerima tansfer dan transaksi setoran simpanan melalui channel perbankan (ATM, Mobile Banking, Internet Banking atau melalui Teller Bank Umum) maupun dari e-Wallet. Layanan Virtual Account merupakan solusi identifikasi setoran dimana data langsung terupdate secara online disisi Lembaga Keuangan.

ATM adalah akronim dari Anjungan Tunai Mandiri dan merupakan sebuah mesin elektronik yang memberikan pelayanan secara otomatis kepada nasabah berupa Setor Tunai, Tarik Tunai, Informasi Saldo dan layanan Lainnya.

Gerai QRIS / Merchant QRIS merupakan produk layanan untuk akuisi merchant QRIS yang dikembangkan oleh PT USSI kerjasama dengan PJSP yang digunakan pelaku usaha untuk penerimaan transaksi pembayaran melalui sistem Quick Response (QR) dengan berbasis QRIS.

Lembaga Keuangan memerlukan alat bantu untuk memberikan informasi kepada nasabah baik berupa jatuh tempo tagihan, jatuh tempo pinjaman, ataupaun sekedar menginformasikan produk/bisnis yang dijalankannya. selain itu juga dimungkin adanya layanan untuk memberikan informasi kepada nasabah terhadap transaksi yang sudah dilakukannya melalui sistem notifikasi. Sistem Broadcast atau notifikasi ini bisa menggunakan layanan SMS, WhatsApp ataupun melalui e-mail

Aspek Bisnis (Content)

Aplikasi layanan yang diberikan kepada nasabah harus menunjang aspek bisnis 3F (Funding, Financing, dan Fee Based). Content yang bisa menunjang 3F diantaranya : Virtual Account, Merchant QRIS, e-Purchase, e-Payment, Disbursement, Remitance, Mini ATM dll.



PORTOFOLIO KAMI

Lihat Proyek Kami